Month: May 2016
Kambojaku
Kau kembang kamboja jatuh di tamanku Dunia berputar dan kau terkulai Indah masih melekat padamu Sama seperti semua kenangan yang tetap lekat “Semua memang akan layu pada akhirnya. Tapi tak bisakah aku layu pada tangkaiku? Apakah semua memang harus jatuh sebelum mati? Apakah semua harus menyentuh tanah?” Kau masih tetap indah, Kambojaku Kalau aku bisa […]
Aku Sungguh-Sungguh Ingin Menulismu
Aku ingin menulismu. Sungguh. Di antara kerinduan, ketakutan, dan kejengahan atas hidup yang bergelora, aku ingin sekali meluangkan waktu untuk menulismu yang senantiasa tenang dalam kegelisahan. Menggambarkanmu dengan katakata yang kutahu tak pernah cukup. Continue reading “Aku Sungguh-Sungguh Ingin Menulismu”
Siapa Suka?
siapa suka detak pada detik? aku membencinya karena menanti lebih nikmat dalam hening sementara detak itu terlalu menghentak menyadarkan bahwa semua tertandai sementara aku lebih suka kejutan yang hadir dalam tenang Siapa suka detak pada detik? aku membencinya karena dalam hening ia lebih nyalang sementara aku tak suka bising dan ia mengekalkan waktu yang ku tahu […]
Perbincangan Ruang Tamu
Semalam Angin berkata padaku, “Yang kau rindukan akan segera datang padamu esok.” Bukan main senangnya hatiku. Sudah berapa purnama kita tak saling tatap? Sudah berapa pelangi kita lewatkan? Aku terlelap dalam senyum. Aku lupa, bahagia tak pernah kekal. Kamu memang sering membuatku lupa diri. Aku membayangkan wajahmu dan kujelmakan sosokmu dalam mimpiku. Di dalam mimpiku, kamu tersenyum di pagar, aku tersenyum di dalam ruang tamu, melihatmu. Continue reading “Perbincangan Ruang Tamu”
Ranum, Akhirnya Aku Menulis Untukmu lagi
Pagi, Ranum. Sudah beberapa minggu ini aku tidak menulis untukmu. Aku tidak menulis karena memang tidak ada yang ingin kutulis. Tidak ada cerita yang ingin kubagi denganmu. Bukan karena aku melupakanmu, tapi karena memang tidak ada yang menarik dari hidupku. Aku tergilas dalam rutinitas yang rajin. Tapi dua hari belakangan ini aku mengalami hari yang di luar kebiasaan. Continue reading “Ranum, Akhirnya Aku Menulis Untukmu lagi”